Waspada, Kasus Covid-19 di Malaysia dan Singapura Melonjak Naik

Gejalanya ringan tapi tetap hati-hati dan jaga kesehatan ya Kawula Muda

Singapura (UNSPLASH/jisun han)
Tue, 05 Dec 2023


Kasus Covid-19 meningkat di dua negara terdekat Indonesia, Singapura dan Malaysia. Dalam sebuah laporan yang dilansir dari CNBC, terdapat 22.094 kasus Covid-19 di Singapura periode 19-25 November 2023.

Sedangkan untuk kasus di Malaysia meningkat sampai 57,3 persen. 

"Telah dilaporkan delapan klaster aktif Covid-19 dengan total 121 kasus. Jumlah kumulatif klaster yang dilaporkan hingga ME47/2023 sebanyak 7.248 klaster. Mayoritas laporan merupakan klaster yang melibatkan sektor pendidikan," terang Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr. Muhammad Radzi Abu Hassan dalam sebuah keterangan resmi, seperti dilaporkan media lokal Malaysia, The Star.

Di Malaysia, kasus Covid-19 sebagian besar dialami oleh masyarakat berusia 20-40 tahun dengan 98 persen kasus menunjukkan gejala ringan.

Selain itu, tingkat penerimaan pasien Covid-19 ke fasilitas kesehatan meningkat dari 2 persen selama ME46/2023 menjadi 2,9 persen per 100 ribu penduduk selama ME47/2023.

Selama ME47/2023, tingkat keterisian ICU sebesar 0,4 persen, sedangkan tempat tidur non-kritis sebesar 0,9 persen.

Abu Hassan menambahkan, ada sebanyak 28.102 kasus kumulatif Covid-19, dengan kategori variants of concern (VoC) sebanyak 27.297 kasus dan variants of interest (VoI) sebanyak 805 kasus.

Ilustrasi covid varian XBB (UNSPLASH)

 

Lalu, untuk naiknya kasus Covid-19 di Singapura kemungkinan karena saat ini sudah memasuki akhir tahun dan gelombang liburan yang tinggi membuat kekebalan tubuh penduduk berkurang yang membuat virus dengan mudah masuk ke tubuh.

Meski begitu, di Singapura tidak ada lonjakan jumlah pasien rawat inap karena kasus Covid-19. Angka rawat inap dan ICU masih terbilang stabil.

Di Singapura sendiri, EG.5 atau sub-garis keturunan HK.3 tetap jadi subvarian utama. Namun tidak ada indikasi ini membuat penyakit lebih menular atau lebih parah.

Peningkatan kasus ini terjadi berselang enam bulan setelah WHO mengumumkan berakhirnya pandemi Covid-19 yang terjadi selama tiga tahun terakhir. Keputusan yang diumumkan Mei lalu diambil setelah adanya pertemuan Komite Darurat WHO.

Berita Lainnya