Waspada Traffic Stress Syndrome akibat Sering Terkena Macet!

Semangat ya para pejuang rupiah ibu kota!

Ilustrasi kemacetan di Jakarta (UNSPLASH/ADRIAN PRANATA)
Thu, 16 Feb 2023

Usai dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), banyak kegiatan kantor dan sekolah yang kembali dilakukan secara tatap muka. Hal itu terutama berdampak besar pada jalanan Jakarta, ibu kota dengan banyaknya perkantoran dan sekolah ternama yang kerap macet.

Karena itulah, tak heran masyarakat  berbondong-bondong menggunakan kendaraan pribadinya menuju kantor, sekolah, hingga kampus masing-masing. Macet pun menjadi persoalan yang tidak dapat dihindari oleh para pengendara. 

Ilustrasi kemacetan dan ramainya kendaraan di Jakarta (UNSPLASH/MARCEL ARDIVAN)

 

Kemacetan di ibu kota terlihat banyak terjadi akhir-akhir ini. Bahkan, kemacetan tersebut disebut lebih parah dari 2019 atau sebelum pandemi terjadi. 

Apabila terus berlangsung, salah satu yang akan terpengaruh adalah kesehatan mental para pengendara. Kemacetan yang menyebabkan penumpukan stres dapat berujung pada  traffic stress syndrome

Macet di Ibu Kota Jakarta Meningkat

Ilustrasi tingginya volume kendaraan di Jakarta sehingga mengakibatkan macet (UNSPLASH/ACHMAD AL FADHLI)

 

Berbagai hal seolah menunjang peningkatan macet di Jakarta. Mulai dari pertumbuhan jumlah pembelian kendaraan yang bombastis, hingga masih terbatasnya armada kendaraan publik untuk menampung mobilisasi para pekerja. 

Kebijakan pajak 0 persen untuk pembelian mobil pandemi pun mendukung kenaikan volume pembelian kendaraan tersebut. Sebagai informasi, penjualan mobil di Indonesia memang menjulang fantastis pada pandemi. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencapai 98.542 unit terjual pada Maret 2022. Angka tersebut pun naik 21,3 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Sayangnya, hal itu tidak diiringi peningkatan kualitas serta pelebaran jalan. Akibatnya, jalan yang sudah tersedia tidak dapat menampung kenaikan jumlah kendaraan yang fantastis tersebut. 

Di sisi lain, pemerintah tengah gencar-gencarnya melakukan peremajaan serta pembangunan infrastruktur kendaraan umum. Hal itu pun mengakibatkan penutupan serta pembatasan beberapa jalan. 

Di wilayah Gajah Mada, Jakarta Pusat misalnya. Akibat proyek pembangunan MRT, beberapa ruas jalan harus ditutup. Bahkan, busway yang beroperasi harus menggunakan jalan milik kendaraan umum yang memperparah kemacetan. 

Tak heran, kemacetan tumbuh subur di ibu kota. Sebelumnya, Direktorat Lalu Linta Polda Metro Jaya menyatakan bahwa tingkat kemacetan lalu lintas di ibu kota mencapai 48 persen. Angka itu membuat Jakarta berada di level tidak nyaman dalam berkendara.

Masalah kemacetan di Jakarta pun dibahas oleh berbagai survei internasional. Mengutip data TomTom Traffic Index, kemacetan Jakarta berada di peringkat 29 dari 389 kota di dunia loh, Kawula Muda!

Gejala dan Akibat Traffic Stress Syndrome

Ilustrasi seorang pengendara yang berkendara di wilayah macet (UNSPLASH/THIBAULT PENIN)

 

Apabila pengendara terus-menerus menghadapi kemacetan tersebut, traffic stress syndrome dapat menjadi akibatnya. The Gazette menulis bahwa satu dari tiga pengendara menderita traffic stress syndrome setelah terjebak di kemacetan. 

Mengutip Detik, berikut beberapa gejala traffic stress syndrome yang disebutkan oleh Psikolog Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd. 

- Sakit kepala

- Hilang Fokus

- Mudah Marah

- Gelisah

- Tangan berkeringat. 

Gejala tersebut dapat dirasakan pengendara 5 menit setelah memasuki area macet. Lebih parahnya, gejala tersebut dapat terjadi setiap saat, tidak hanya saat pengendara sedang buru-buru saja. 

Untuk lo yang tengah merasakan gejala traffic stress syndrome tersebut, berikut beberapa hal yang dapat lo lakukan untuk menanggulanginya ya, Kawula Muda!

- Lakukan hal yang bisa menenangkan diri sendiri (mendengar lagu favorit, menggunakan wewangian mobil yang menenangkan, dan mengobrol dengan teman)

- Beristirahat sejenak setelah melewati area macet atau ketika sampai di tujuan

- Tarik nafas dalam-dalam dan minum air putih

"Gak ada cara yang benar ampuh. Mengatasinya secara keseluruhan, misalnya mulai dan akhiri hari dengan hal yang kita sukai, misalnya kopi di pagi hari, nonton TV sebentar di malam hari. Jadi, lebih untuk (mengatasi) stres secara umum, gak cuma pas macet saja," lanjut Rosdiana.

Berita Lainnya