Laptop Merah Putih Gunakan Sistem Operasi Chrome OS, Apa Bedanya dengan Laptop Biasa?

Kawula Muda, banyak banget loh perbedaannya!

Laptop Chromebook. (Dok. GOOGLE)
Thu, 05 Aug 2021

Kawula Muda, tahu enggak, sih, kalau Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) saat ini tengah menjalankan program digitalisasi sekolah?

Untuk mendukung kelancaran program itu, pemerintah juga telah menyediakan APBN sebesar Rp2,4 triliun untuk pengadaan 240.000 paket Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berupa laptop, router, printer, connector, dan scanner. 

Sebelumnya, saya pun juga pernah membahas bagaimana spesifikasi Laptop Merah Putih yang akan diberikan secara cuma-cuma untuk seluruh pelajar di Indonesia, yaitu SD, SMP, SMA, SMK, SKB, dan PKBM. 

Perhatian banyak orang tertuju pada sistem operasi yang akan digunakan, yaitu Chrome OS. Tentunya, sistem operasi yang digunakan ini berbeda dengan laptop yang umumnya kita gunakan. Biasanya, laptop dengan sistem operasi Chrome OS disebut juga dengan Chromebook.

Seperti namanya, Chrome OS sendiri merupakan sistem operasi buatan Google. Jika membuat dokumen lewat laptop dengan sistem operasi Windows menggunakan Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint, berbeda dengan Laptop Merah Putih yang akan menggunakan Google Docs, Slides, Sheets, dan aplikasi keluaran Google lainnya.

Sudah bukan hal yang biasa melihat Chromebook memiliki spesifikasi yang biasa-biasa saja. Mengingat laptop ini sebenarnya mengandalkan ekosistem cloud milik Google seperti yang dilansir msn.

Ini artinya, segala aktivitas yang dilakukan menggunakan Chrome OS akan membutuhkan koneksi internet. Namun, aplikasi-aplikasi seperti Netflix, YouTube, dan Spotify yang bisa kamu download di Google Play Store Chromebook tetap bisa dinikmati secara luring.

Tampilan Play Store di Chromebook. (Dok. SLASHGEAR)

 

Selain itu, penyimpanannya juga berbasis cloud atau komputasi awan. Tidak kaget bila memori internal dan RAM yang ditawarkan pada Chromebook sangat kecil jika dibandingkan dengan laptop biasa.

Meskipun mayoritas Chromebook dibekali prosesor dua inti, RAM hanya sebesar 4GB, dan media penyimpanan berjenis eMMC 32 GB/64 GB. Namun, ada lho Chromebook yang sudah ditenagai prosesor quad core (empat inti) yang dikenal sebagai Pixelbook buatan Google. Selain itu, RAM yang dimiliki Pixelbook ini sebesar 8 GB, dan penyimpanan yang lebih besar menggunakan solid-state drive (SSD) atau hard-disk drive (HDD). 

Masih melansir msn, laptop Chromebook ini umumnya dibanderol dengan harga di bawah Rp10 juta. Mulai dari Rp3 jutaan saja, kamu bisa membawa pulang laptop Chromebook buatan Lenovo dan Asus. Sementara itu, laptop Chromebook paling mahal dijual seharga Rp8 jutaan oleh Asus dan Zyrex.

Kamu lebih suka Chromebook atau laptop biasa, nih, Kawula Muda?

Berita Lainnya