Penelitian Terbaru Ungkap Sumber Informasi Gen Z adalah TikTok dan Instagram! Dustin Tiffani Setuju

Lo kalo cari rekomendasi tempat makan diamana, Kawula Muda?

Aplikasi TikTok (PEXEL/cottonbro)
Mon, 18 Jul 2022


Studi terbaru yang dilakukan oleh Google mengungkap generasi Z lebih banyak mencari informasi lewat sosial media, yakni TikTok dan Instagram. Bahkan, pencarian informasi lewat media sosial tersebut lebih banyak apabila dibandingkan dengan Google Search. 

“Dalam studi kami, hampir 40 persen anak muda, ketika mereka mencari tempat untuk makan siang, mereka tidak menggunakan Google Maps atau Search. Mereka menggunakan TikTok atau Instagram,” tutur Senior Vice President Google, Prabhakar Raghavan, mengutip TechCrunch pada Senin (18/07/2022). 

Aplikasi layanan berbagi video, TikTok. (FREEPIK)

 

Ia mengakui adanya perbedaan pola pikir antara pengguna internet baru dengan mereka yang sudah ‘veteran’. Pengguna internet baru dinilai lebih suka mencari konten yang lebih ‘imersif’.

Adapun Google mengatakan data tersebut berdasarkan survei internal yang melibatkan pengguna internet di Amerika Serikat yang berusia 18 hingga 24 tahun. 

Walau begitu, sepertinya hasil tersebut tidak hanya dirasakan oleh remaja Amerika Serikat saja, Kawula Muda! Pasalnya, perubahan cara pencarian informasi tersebut juga diakui oleh Dustin pada saat diwawancarai pada program Mangkal Pagi Ryo milik Prambors. 

Saat itu, Dustin sedang melakukan pendekatan alias PDKT dengan seseorang yang ia temui lewat Instagram. Sang pacar pun menanyakan apa tempat makan ramen yang Dustin rekomendasikan. 

Sayangnya, Dustin pribadi belum pernah mencoba ramen sehingga tidak tahu tempat ramen apa saja yang enak. 

“Dan gw langsung pada saat itu, langsung ke tiktok terus cari tempat makan ramen yang enak,” tutur Dustin pada Mangkal Pagi Ryo dengan judul episode “Cerita Awal Dustin Ketemu Ceweknya” yang bisa lo dengar di sini.

Hal itu rupanya berhasil membuat Dustin dan pacarnya semakin dekat sehingga kini menjalin hubungan romantis secara resmi. 

Di sisi lain, dengan hasil tersebut, Google mengaku telah mengevaluasi diri untuk dapat menyuguhkan konten yang lebih menarik. 

“Kami harus mengeluarkan ekspektasi yang benar-benar baru dan itu membutuhkan dasar teknologi yang benar-benar baru,” tutur Raghavan. Ia pun menjelaskan bahwa perusahaan tersebut sedang mengembangkan berbagai fitur di Google Maps, sepertinya adanya augmented reality hingga immersive view. 

Berita Lainnya