Review "Guardians of the Galaxy Vol. 3" Salam Perpisahan dengan Plot Paling Pas!

Siapin tisu deh, Kawula Muda!

Guardian of the Galaxy Vol.3 (TWITTER/GUARDIAN OF THE GALAXY)
Fri, 05 May 2023

Penggemar setia Marvel tentu tidak boleh ketinggalan menonton Guardians of the Galaxy Vol.3. Di samping visualnya yang sinematik khas Marvel, plot cerita apik yang ditawarkan kerap dipuja sebagai salah satu cerita terbaik dalam fase kelima Marvel Cinematic Universe (MCU).

Sejak pertama kali hadir di Guardians of the Galaxy Vol.1, aksi Star Lord atau Peter Quill (Chris Pratt) dan teman-temannya memang membawa angin segar. Terdapat berbagai aksi aneh nan mengundang tawa yang kerap dilakukan oleh para tokoh. Salah satu yang menjadi favorit para penggemar adalah “I am Groot” yang menjadi line ikonis dari karakter pohon tersebut. 


Spoiler alert, ya Kawula Muda! 

Pada film kali ini, penonton dihadapkan dengan kondisi para Guardians yang kehilangan Gamora akibat ulah Thanos di Avengers: Infinity War. Namun, kebingungan terjadi karena tokoh berkulit hijau tersebut muncul kembali di film yang satu ini. 

Seperti yang telah dijelaskan pada artikel ini, Gamora yang para Guardians kenal memang sudah mati, Kawula Muda! Titik. Karena itu, Gamora versi kali ini adalah sosok yang belum pernah berpetualang dengan para Guardians. 

Gamora di The Guardian of the Galaxy Vol. 3 (MARVEL)

  

Menurut opini pribadi penulis, Gamora yang baru muncul kali ini seakan meremehkan arti keluarga yang dimiliki oleh para Guardians. Walau cukup menyebalkan, tetapi sifat Gamora kali ini mengundang nostalgia sosok Gamora pada Guardians of the Galaxy Vol.1 yang dibesarkan tanpa kasih sayang penuh oleh sang ayah angkat, Thanos. Selain itu, Gamora berperan besar bagi Peter Quill yang belajar bahwa memang ada hal yang perlu untuk direlakan. 

Namun, seiring dengan perjalanan para Guardians untuk menyelamatkan Rocket, sepertinya persepsi Gamora terkait hal tersebut berubah menjelang akhir film. 

Masa lalu Rocket menjadi topik utama dan sangat sentimental dalam Guardians of the Galaxy 3. Terdapat banyak detail yang diberikan untuk menggambarkan perkembangan sosok Rocket dari seekor ‘rakun lemah’, menjadi sangat cerdas seperti yang dikenal oleh para penggemar selama ini. 

Masa lalu Rocket menjadi salah satu cerita yang ditonjolkan pada film Guardian of the Galaxy Vol. 3 (MARVEL)

 

Pertumbuhan karakter tersebut tidaklah mudah. Banyak hal pahit dan peperangan terhadap diri sendiri yang harus ia hadapi agar mampu bertahan dan maju dalam berperang. Rasa puas tersendiri pun dirasakan kala menonton Rocket yang berhasil memerangi rasa takut yang selama ini tertanam di dalam dirinya dan benar-benar bebas dari masa lalu. 

Di sisi lain, perkembangan Mantis dalam mencari jati diri dan mengenal diri sendiri juga menjadi hal yang menarik. Terlihat, bagaimana Mantis hanya selalu mengikuti perjalanan para Guardians, tanpa mempertimbangkan betul-betul apa yang sebenarnya ia inginkan. 

Mantis dan Drax di Guardian of the Galaxy Vol.3 (MARVEL)

 

Begitu pula dengan perkembangan sosok Drax dari yang mudah tersulut pertengkaran, mudah melawak dan susah serius akhirnya bisa menjadi pribadi yang serius dan sangat penyayang serta sabar ketika dihadapi dengan sosok anak-anak. 

Sama seperti film-film sebelumnya, menonton Guardians of the Galaxy membawa kesan tersendiri. Kedekatan para Guardians seperti layaknya keluarga memberikan rasa hangat tersendiri yang berbeda dengan film-film Marvel lainnya. 

Seluruh adegan dalam film ini pun ditampilkan secara cepat, tetapi masih dalam porsi yang pas. Hal itu membuat penonton seakan diingatkan untuk ‘tidak tertidur’ sepanjang film (ups!) dan benar-benar memperhatikan setiap detail yang disuguhkan. Tak jarang, scene yang mengundang air mata dengan cepat digantikan dengan lawakan khas para Guardians yang membuat gelak tawa. Intinya, emosi lo pasti campur aduk, deh, ketika menonton! 

Musik juga seakan menjadi unsur yang tidak pernah lepas dari seri Guardians of the Galaxy. Selain menambah hype dan emosi para penonton, musik lawas dari tape kesukaan Rocket dan Peter Quill turut menggambarkan mood dari setiap adegannya. 

Guardians of the Galaxy Vol. 3 pun ditutup dengan ‘perpisahan’ yang sangat apik dan memancing tetesan air mata. Secara pribadi, penulis merasa perpisahan tersebut tidak perlu diprotes dan ada rasa ‘lega’ yang menyertainya. Seakan, perpisahan tersebut memang menjadi akhir yang pas untuk perjalanan para Guardians dengan Peter Quill sebagai kaptennya. 

Berita Lainnya