Asal Usul Nama Bulan Januari sampai Desember di Kalender Masehi

Kawula Muda sudah tahu akan hal ini, belum?

Asal usul sejarah nama bulan di kalender Masehi (FREEPIK)
Thu, 27 Apr 2023

Penanggalan yang digunakan di Indonesia adalah penanggalan Masehi yang mengikuti kalender Gregorian, berdasarkan kalender Romawi Kuno. 

Kalender Masehi mengenal penanggalan Matahari yang memiliki 12 bulan dengan nama yang berbeda-beda. Namun, pernahkah Kawula Muda berpikir dari mana asal usul nama bulan di kalender Masehi?

Faktanya, dari satu tahun Masehi yang terdapat 12 bulan, hanya 10 bulan yang memiliki nama resmi, loh.

Melansir British Museum, simak asal usul nama bulan dalam kalender Masehi yang ternyata berasal dari tiga sumber!

Asal Usul Sejarah Nama Bulan Kalender Masehi

Asal usul sejarah nama bulan di kalender Masehi (UNSPLASH)

Setidaknya, terdapat tiga sumber yang digunakan untuk penamaan bulan Masehi, yaitu dewa Yunani dan Romawi serta penguasa Romawi dan angka, Kawula Muda.

Januari

Januari berasal dari nama Dewa Romawi, Janus. Dewa Janus adalah Dewa yang memiliki dua wajah. Hal ini didasarkan Janus yang bisa melihat masa depan dan masa lalu. Dianggap cocok sebagai nama pembuka bulan Masehi karena Janus juga dikenal sebagai Dewa Pintu yang menjadi perumpamaan peralihan ke tahun yang baru, Kawula Muda.

Februari

Februari berasal dari kata Latin ‘februa’ yang berarti ‘untuk membersihkan’. Jika melihat kalender Romawi, bulan Februarius atau Februari berasal dari festival penyucian dan penebusan dosa yang berlangsung di bulan ini.

Maret

Kalender Romawi pada awalnya dimulai pada bulan Maret, karena berasal dari Mars, dewa perang Romawi. 

Dalam sejarah, dilakukan perubahan besar dalam kalender untuk menambahkan dua bulan, yakni Januari dan Februari. Bangsa Romawi diketahui mengubah urutan bulan dari mulai berdirinya Roma hingga jatuhnya Kekaisaran Romawi beberapa kali.

Hal ini hampir mirip dengan zodiak pertama yang dimulai di bulan Maret, Aries, yang dikenalkan oleh bangsa Yunani.

April

April berasal dari kata ‘aperio’ yang berarti membuka atau kuncup. Hal ini diasosiasikan dengan musim semi di bulan April yang ditandai dengan musim semi, waktu di mana tanaman mulai mekar.

Mei

Mei atau May dalam bahasa Inggris berasal dari Dewi Romawi bernama Maia yang merupakan pengasuh dan dewi Bumi. Bulan Mei juga berhubungan dengan musim semi, ketika bunga dan tanaman bermekaran.

Juni

Bulan Juni juga berasal dari nama salah satu Dewi Romawi, yakni Juno. Juno adalah pelindung pernikahan dan kesejahteraan wanita.

Juli

Faktanya, nama bulan Juli digunakan untuk menghormati diktator Romawi Julius Caesar setelah kematiannya. Pada tahun 46 sebelum Masehi, Julius Caesar membuat kontribusi besar bagi sejarah, yaitu Sosigenes, kalender Julian yang merupakan pendahulu kalender Gregorian yang digunakan saat ini.

Agustus

Sedangkan, bulan Agustus dinamakan untuk menghormati kaisar Romawi pertama yang merupakan cucu Julius Caesar, Augustus Caesar. Augustus berarti terhormat, mulia, dan agung.

September

Pada awalnya, September merupakan bulan ketujuh dari kalender Romawi awal yang berarti ‘tujuh’.

Oktober

Dalam kalender Romawi kuno, Oktober adalah bulan kedelapan dalam setahun, berasal dari bahasa Latin ‘okto’ yang berarti delapan.

November

Mengikuti kalender Romawi awal, November yang berarti sembilan berasal dari kata Latin ‘novem’.

Desember

Begitu juga dengan Desember yang awalnya menjadi bulan kesepuluh kalender Romawi awal. Desember berasal dari kata Latin ‘decem’ yang berarti sepuluh, Kawula Muda.

Sebagai informasi, Oktober, November, dan Desember berubah urutan sejak tahun 46 sebelum Masehi, ketika Januari menjadi bulan pertama dari kalender Julian yang baru, menjadikan September menjadi bulan kesembilan, Oktober bulan kesepuluh, November bulan kesebelas dan Desember bulan kedua belas dalam setahun.

Kawula Muda, itulah asal usul dan sejarah nama-nama bulan kalender Masehi. Menarik juga, ya!

Berita Lainnya