Mengenal Thudong, Ritual Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur Jelang Waisak

Kawula Muda, siapa yang melihat aksi para biksu melakukan ritual Thudong ini?

Mengenal Ritual Thudong, tradisi biksu jalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur (ANTARA FOTO)
Mon, 15 May 2023

Jelang Hari Raya Waisak, puluhan bhante atau biksu berjalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Diketahui, 32 biksu yang melintas di Bekasi pada Jumat (12/05/2023) tersebut berjalan dalam rangka menjalankan ritual Thudong.

Melansir laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), ritual Thudong merupakan perjalanan ritual para biksu yang dilakukan dengan berjalan kaki ribuan kilometer. Mereka memulai perjalanan ini pada 23 Maret 2023 dari Nakhon Si Thammarat, Thailand, melewati Malaysia, Singapura, dan tiba di Batam pada 8 Mei 2023 lalu. Kini, posisi mereka sudah sampai di Subang per hari Minggu (14/5/2023) lalu.

"Tradisi ratusan tahun yang lalu tapi tidak dilakukan setiap tahun, apalagi kemarin pandemi, baru lah ini dimulai lagi," ucap Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Kota Bekas, Ronny Hermawan seperti yang dikutip dari Kompas, Senin (15/05/2023).

Cara Biksu Melakukan Ritual Thudong dengan Jalan Kaki Jelang Waisak

Kemenag melepas Bhante Thudong jelang Hari Raya Waisak (KEMENAG)

Tradisi Thudong merupakan ritual keagamaan bagi umat Buddha yang dilakukan dengan berjalan kaki puluhan ribu kilometer ini dianggap sebagai perjalanan spiritual. 

Tahun ini, Bhante, nama panggilan bagi seorang biksu akan berjalan kaki dari Thailand hingga Candi Borobudur sebagai salah satu perjalanan religi. Dalam menjalankan tradisi ini, para biksu akan memakai jubah biksu, sepasang sandal, dan kaus kaki, Kawula Muda.

Sementara itu, Bhante Dhammavuddho menjelaskan bahwa thudong merupakan tradisi berjalan kaki yang sudah berlangsung sejak dahulu, sejak zaman Sang Buddha, belum ada vihara, belum ada tempat tinggal para Bhante. Oleh sang Buddha, para Bhante diberi kesempatan tinggal di hutan, gunung, atau gua.

"Jadi dalam setahun, mereka akan berjalan seperti ini selama empat bulan untuk melaksanakan tradisi ini. Kebetulan karena di Indonesia ada Candi Borobudur, bertepatan Hari Raya Waisak, dan mereka jalan dari Thailand," terangnya seperti dilansir situs Kemenag RI.

Biasanya, pada perjalanan religi yang ditempuh para biksu dengan berjalan kaki ribuan kilometer tersebut, para biksu akan menginap di rumah-rumah ibadah, bukan di penginapan.

Ronny mencontohkan, puluhan Biksu yang tadi pagi singgah di Kota Bekasi, sudah lebih dahulu beristirahat di sebuah pondok meditasi di bilangan Bekasi Barat. 

"Lalu jam 05.00 WIB langsung ke Wihara Buddha Dharma untuk makan dan menyapa umat-umat Buddha," tambah Ronny.

Saat melakukan perjalanan lintas negara, para biksu akan menumpang pesawat atau kapal lalu kembali melanjutkan ritual Thudong dengan berjalan kaki.

Ritual Thudong dilakukan dalam rangka membangun persaudaraan dan perdamaian dunia, Kawula Muda.

Perjalanan ribuan kilometer tersebut akan mereka akhiri di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, bertepatan pada Perayaan Hari Waisak tanggal 4 Juni 2023 mendatang.

Jadi yang Pertama Kali di Candi Borobudur

Ilustrasi perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur (ANTARA FOTO)

Perwakilan Manajemen PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Emilia Eny Utari mengungkapkan jika ritual Thudong ini merupakan yang pertama kali di Candi Borobudur.

“Kami dari manajemen candi tentunya sangat memberikan apresiasi dan nanti pada saat tiba di Candi Borobudur, kami dari Manajemen, Direksi akan menyambut khusus, untuk sekaligus bisa memberikan kesempatan, melakukan puja, naik ke Candi Borobudur. Nanti kita akan atur. Mudah-mudahan semua apa yang menjadi harapan Bhante peserta Thudong bisa mendapatkan kelancaran tiba dengan selamat, sehat selalu,” kata Emilia Eny Utari yang juga mengatakan agenda ini adalah sesuatu yang luar biasa.

Berita Lainnya