Segala Hal yang Harus Diketahui tentang "Healing" sebagai Tren Hidup Baru

Supaya gak jadi healing-healing hilih, Kawula Muda!

Ilustrasi healing (UNSPLASH/WILLIAM FARLOW)
Mon, 03 Oct 2022


Healing tampaknya sudah menjadi kata yang ramai dijumpai. Aktivitas healing pun sering disebut sebagai hal yang dilakukan seseorang untuk menyegarkan pikiran dari aktivitas yang sudah membuat ‘mumet’.

Healing Jadi Kata Paling Banyak Dicari Google 2022

Data Google menunjukkan perbedaan jumlah pencarian kata ‘healing’ pada 2021 dan 2022. Disebutkan. Pencarian kata tersebut pada 2022 naik hingga 500 persen bila dibandingkan dengan 2021.  

Namun, terdapat perbedaan persepsi antara healing versi 2021 dan 2022. Pada 2021, disebutkan orang lebih banyak mencari makna healing dalam lingkup umum. Misalnya saja makna healing, self healing, hingga trauma healing. 

“Tapi di 2022, kata healing banyak dikaitkan dengan perjalanan,” tutur Travel Industry Analyst Google Indonesia, Vania Anindiar, mengutip Kompas. 

Healing Berbeda dengan Liburan

Ilustrasi healing (UNSPLASH/AARON BLANCO)


Kalimat "iya, mau healing ke Bali" maupun "Eh, mau healing ga? Ke Bandung yuk!" mungkin tidak asing terdengar Kawula Muda. Padahal, healing tidak selamanya tentang liburan ke tempat-tempat wisata populer saja, loh!

Berasal dari kata bahasa Inggris, ‘healing’ memiliki makna penyembuhan. Kemudian, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan penyembuhan sebagai proses, cara, perbuatan menyembuhkan; pemulihan. 

Hal tersebut tentu berbeda dengan kecenderungan pencarian di tahun 2022 tersebut. Karena itu, sekali lagi, healing berbeda dengan liburan. Hal itu dikarenakan, yang perlu ditekankan dalam proses healing adalah proses penyembuhan diri.   

Mengapa Seseorang Butuh Healing?

via GIPHY

Mengutip Kompas, psikolog Hayinah Ipmawati menyebut seseorang membutuhkan healing ketika tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari secara maksimal.

Beberapa tanda-tanda seseorang butuh healing yakni saat seseorang merasa kepalanya penuh dengan berbagai macam pikiran. Selain itu, healing juga dibutuhkan ketika seseorang merasa dirinya sudah tidak 'utuh' lagi. 

Kemudian, saat yang tepat untuk melakukan healing yakni ketika tubuh sudah mengatakan ‘cukup’. Misalnya saja merasa kelelahan, kurang tidur, rasa masuk angin, hingga demam tanggung. 

Diwawancarai oleh Whiteboard Journal, praktisi mindfulness Reza Gunawan menyebut terdapat empat ciri ketika seseorang tengah stres. 

Disingkat EBIT, ‘E’ (emotion) yakni perasaan hati yang tidak enak, ‘B’ (body sensations) yakni gejala badan yang sakit, ‘I’ (Image) yakni bayangan yang menjadi beban di pikiran, dan ‘T’ (Thoughts) atau pikiran yang tidak nyaman.

Mengenal Self-Healing

Ilustrasi healing (UNSPLASH/ELIA PELLEGRINI)

Lebih lanjut, Reza Gunawan juga menyebut self-healing sebagai metode mandiri untuk merawat kesehatan lahir batin (fisik, mental, dan emosi). Tak harus liburan, beberapa cara melakukan self-healing yakni olahraga, istirahat cukup, dan makan yang baik. 

Self-healing juga memiliki pilar meletakkan tanggung jawab atas nasib dan kesehatan kepada diri sendiri, bukan menyerahkannya kepada orang lain. Dengan begitu, perlu dipahami metode ini dilakukan dengan memberikan kepercayaan kepada diri sendiri, Kawula Muda!

Beberapa Cara Self-Healing

via GIPHY


Pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor utama populernya frasa ‘self-healing’. Tidak hanya tentang liburan, terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk ‘menyembuhkan’ diri sendiri. 

Misalnya saja mencari hobi baru. Tak perlu ruwet dan bombastis seperti berkuda maupun berenang, hobi yang dimaksud bisa jadi membaca buku yang sudah lama tidak dibaca, menggambar, hingga berolahraga ringan. 

Belakangan ini, banyak juga praktik pembuatan karya dengan DIY. Sebut saja crochet, paint by number, hingga merajut. Selain itu, lo juga dapat duduk tenang di samping jendela sembari menghirup minyak aroma esensial dari diffuser dan mendengar lagu favorit dalam rangka menenangkan diri. 

Kemudian, lo juga bisa melakukan olahraga bertema well-being, Kawula Muda! Sebut saja yoga, meditasi, hingga gerakan-gerakan ringan yang bisa lo lakukan di kamar lo. 

Walau begitu, langkah paling mudah untuk melakukan praktik ini tentulah mengenal diri sendiri. Ayo cari tahu apa yang lo suka dan tidak suka. Hal itu mengingat self healing adalah proses yang bersifat personal.

Berita Lainnya