Sampai disebut 'Swift Quake', Kawula Muda!
Konser Taylor Swift "The Eras Tour" sepertinya terus menghadirkan fakta menarik. Baru-baru ini, konsernya yang dilakukan di Lumen Field, Seattle, Amerika Serikat memicu gempa bumi berkekuatan 2,3 SR.
Hal tersebut disampaikan oleh seismolog Negara Bagian Washington, Jackie Caplan-Auerbach yang mengatakan getaran itu setara dengan gempa bumi.
Melansir dari laman BBC, Senin (31/07/2023), getaran yang disebut ‘Beast quake’ ini mirip dengan gempa yang terjadi pada 2011 silam, ketika penggemar Seahawks mengguncang Lumen Field setelah touchdown (mencetak gol) terlambat yang dilakukan oleh Marshawn Lynch.
Jackie Caplan-Auerbach mengatakan bahwa alat seismometer mampu mengukur guncangan tanah pada frekuensi rendah. Alat ini bisa menangkap getaran yang umumnya disebabkan oleh kereta dan mobil lewat suara.
"Saya mengambil data dari kedua malam konser dan dengan cepat menyadari bahwa mereka jelas merupakan pola sinyal yang sama," katanya.
“Jika saya menumpuknya satu sama lain, keduanya hampir identik," lanjut Jackie.
Besarnya frekuensi dicatat oleh seismometer yang berada di bawah jangkauan pendengaran manusia.
Caplan-Auerbach mendeteksi terdapat guncangan saat konser Taylor Swift setelah melihat data yang diambil dari seismometer yang berlokasi tepat di sebelah Lumen Field, Seattle.
Dia juga mengumpulkan sekitar 10 jam data pada konser Taylor Swift yang menunjukkan bahwa ritme musik mengendalikan perilaku manusia.
"Musiknya, speakernya, iramanya. Semua energi itu dapat didorong ke dalam tanah dan mengguncangnya," ucap Caplan-Auerbach.
Getaran di kedua pertunjukan mencapai puncak maksimum dua kali, pertama sekitar pukul 19.30, dan yang kedua sekitar pukul 21.30, menurut data yang dibagikan kepada The Times.
Namun, belum jelas lagu Taylor Swift mana yang menyebabkan puncak getaran tersebut. Selain "Shake It Off", set list termasuk "Love Story", "Bad Blood", dan "Anti-Hero", semua lagu dijamin membuat Swifties bersemangat.
Wah, the power of Swifties ini namanya, Kawula Muda!