Benarkah Virus NeoCoV adalah Varian Baru Covid-19?

Varian virus Corona, NeoCoV masih diteliti lebih lanjut oleh ilmuwan.

Ilustrasi virus. (FREEPIK)
Thu, 03 Feb 2022

Berbagai varian virus Covid-19 sudah ada di dunia, seperti Delta, Alpha dan Omicron. Kini hadir varian baru bernama NeoCov.

NeoCov disebut varian virus dengan kematian yang lebih besar. Mengutip dari The Independet, NeoCov adalah virus yang lebih tinggi dibanding Covid-19 yang membuat pandemi global.


Ilustrasi virus corona. (FREEPIK)

 

Mulanya, virus Neoromicia Capensis atau NeoCov ditemukan oleh tim peneliti Wuhan, China di antara kelelawar di Afrika Selatan. Disebut pula bahwa virus ini dapat berisiko menimbulkan kematian.

Akan tetapi penemuan ini masih memerlukan penelitan lebih lanjut. Melansir dari infografis CNBC Indonesia, NeoCov bukanlah varian baru Covid-19, melainkan berhubungan dengan wabah MERS-CoV pada 2012 dan 2015.

"Kita perlu melihat lebih banyak data yang mengkonfirmasi infeksi pada manusia dan tingkat keparahan yang terkait sebelum menjadi cemas," kata Ahli Virus di Universitas Warwick Profesor Lawrence Young.

Dilaporkan, virus ini telah menyebar di puluhan negara. WHO mencatat 35% pasien yang terinfeksi MERS-CoV telah meninggal dunia dengan julmah 858 kematian.

Kendati demikian, para ilmuwan di Wuhan mempringatkan bahwa NeoCov dapat menyebabkan masalah jika ditransfer dari kelelawar ke manusia. 

Sampai saat ini memang ada potensi ancaman NeoCov dapat menginfeksi manusia, tetapi belum ada bukti bahwa virus ini sudah menular ke manusia dan akibat fatalnya jika hal ini benar terjadi.

Berita Lainnya