Indonesia Darurat Bullying, Heru Budi: Orang Tua Jangan Nonton Drakor Saja

Pengawasan orang tua diperlukan untuk anak

Ilustrasi Heru Budi Hartono saat memberi pengarahan di Gedung Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) (instagram/herubudihartono)
Mon, 02 Oct 2023


Akhir-akhir ini banyak terjadi kasus bully atau perundungan di Indonesia. Mirisnya, bullying kerap kali terjadi di lingkungan anak-anak, terutama di sekolah. 

Kasus bullying yang marak terjadi di Indonesia telah membuat Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta angkat bicara.

Ia memberikan imbauan kepada masyarakat khususnya orang tua untuk lebih menjaga, memperhatikan, serta mengawasi anak di saat banyaknya kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Terutama penggunaan ponsel anak yang harus diperhatikan lebih.

Ia pun berpesan kepada para orang tua jangan hanya memikirkan kesenangannya sendiri, apalagi banyak mengisi waktu dengan menonton Drama Korea (drakor).

Ilustrasi perundungan. (PIXABAY)


"Titip pesan, orang tua harus juga menjaga anak-anaknya. Di rumah juga harus memberikan pendidikan yang baik, jangan nonton drakor (drama Korea). Ya kan? Lihat hp, anak-anaknya kalau melihat hp dicek, melihatnya apa. Jangan-jangan melihat yang film-film kekerasan. Dia ke sekolah, dia niru," ujar Heru Budi Hartono. 

Selain orang tua, Heru Budi juga mengungkapkan bahwa kasus bullying ini adalah tanggung jawab kepala sekolah karna terjadi di dalam lingkungan sekolah. Ia akan memberikan sanksi terhadap kepala sekolah jika benar terbukti adanya bully atau perundungan di lingkungan sekolah wilayah DKI Jakarta.

"Sanksinya (kepada kepala sekolah) ada sanksi bertahap. Yang jelas, iya. Tugas kepala sekolah, keliling dia ke kelas-kelas. Saya saja bisa keliling ke sekolah-sekolah," ujar Heru.

Heru Budi juga menyayangkan perundungan yang terjadi belakangan ini, karna hal seperti ini adalah kasus yang seharusnya tidak terjadi di lingkungan pendidikan.

Tak hanya Pj Gubernur DKI Jakarta, Ketua Umum DPR RI, Puan Maharani juga turut menyesali kejadian-kejadian bullying di kalangan siswa sekolah belakangan ini.

Puan menilai Indonesia sedang dalam situasi darurat perundungan, untuk itu penanganan bully ini harus ditindak dengan cepat. 

“Banyaknya kasus bullying membuat Indonesia saat ini berada dalam situasi darurat perundungan. Negara tidak boleh membiarkan kasus bullying terus mengalir tanpa ada solusi yang komprehensif, khususnya untuk perundungan yang melibatkan anak sebagai korban dan pelaku,” ujar Puan dikutip dari Tempo, Jumat (29/09/2023).

“Penting sekali agar pendidikan budi pekerti kembali masuk dalam kurikulum di sekolah, karena menjadi modal penanaman akhlak untuk anak. Pendidikan bukan hanya tentang prestasi akademik, tetapi juga tentang membentuk karakter dan mental yang kuat pada para siswa," lanjut Puan.

Pendidikan tidak boleh lupa menanamkan rasa empati dan budi pekerti, hal ini sangat penting dan berpengaruh bagi perkembangan karakter dan mental anak. 

Hal ini sebagai upaya untuk menjadikan generasi penerus bangsa yang berakhlak, berbudaya, bermartabat dan berempati terhadap sesama manusia dan lingkungannya.

Sementara itu, kasus bully masih kerap terjadi meski sudah jadi perhatian dari banyak pihak dan lapisan masyarakat. Bahkan, bullying di Indonesia mendapat sorotan sampai organisasi tingkat dunia, UNESCO, ikut menyoroti kasus bullying yang terjadi kepada siswa SMP di Cilacap.

Kawula Muda, yuk, kita ciptakan rasa aman di sekolah dan lingkungan sekitar dengan tidak melakukan bully. Jangan lupa untuk berani melapor jika lo melihat kasus serupa.

Berita Lainnya