Imbas Istri Pamer Harta, Kasubag Kemensetneg Dinonaktifkan dari Jabatannya

Kawal terus, Kawula Muda!

Esha Rahmansah Abrar, Kasubag Administrasi Kendaraan Biro Umum Kemensetneg dinonaktifkan dari jabatannya usai istrinya kerap flexing harta (Kemensetneg)
Mon, 20 Mar 2023


Istilah flexing menjadi semakin populer di masyarakat dalam beberapa waktu terakhir ini. Tidak hanya mengarah kepada para anak pejabat yang kemudian memunculkan berbagai kasus, kali ini seorang istri pejabat Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) juga ikut disorot publik, Kawula Muda.

Esha Rahmansah Abrar, Kasubag Administrasi Kendaraan Biro Umum Kemensetneg, menjadi sorotan di media sosial terkait aksi pamer kekayaan atau flexing yang dilakukan istrinya. Akibatnya tidak main-main, Esha kini dinonaktifkan dari jabatannya, Kawula Muda.

Pada awalnya, kasus ini ramai dibicarakan setelah akun Twitter @PartaiSocmed membagikan perilaku flexing yang dilakukan oleh istri Esha. Gaya hidup mewah istri Esha diketahui setelah dirinya membagikan foto setruk pembelian mobil beredar di media sosial. 

Dalam foto yang tersebar di sosial media tersebut, istri Esha menuliskan rasa syukur bisa membeli mobil yang awalnya tidak direncanakan. Istri Esha itu mengaku terpesona oleh mobil berwarna kuning yang dilihatnya di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Warganet sontak meramaikan unggahan tersebut dengan berbagai komentar. Tidak lama setelah unggahan flexing istri Esha tersebut viral, Kemensetneg merespons melalui keterangan tertulis.

"Kemensetneg memohon maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang telah menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat," kata Karo Humas Kemensetneg Eddy Cahyono Sugiarto dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (19/03/2023) melansir Detik.

Eddy mengatakan Esha kini telah dinonaktifkan. Kemensetneg juga telah membentuk tim internal untuk menyelidiki harta kekayaan Esha.

"Esha telah dinonaktifkan sementara dari jabatannya untuk memudahkan melakukan verifikasi terkait kebenaran informasi yang berkembang,” tambah Eddy.

Kemensetneg juga akan berkonsultasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri harta kekayaan Esha Abrar. "Kami akan mengumumkan hasilnya kepada publik sebagai komitmen Kemensetneg Untuk mendukung pemberantasan KKN dan praktik-praktik yang bertentangan dengan hukum," kata Eddy.

Berapa Gaji Esha hingga Bisa Flexing Barang Mewah?

Jika melihat database, Esha diketahui masuk ke dalam golongan IV/a sebagai PNS. Melansir CNN, Besaran gaji ditentukan berdasar golongan dan masa kerja kerjanya dan yang membedakan gaji PNS adalah tunjangan kinerja (tukin) sehingga penghasilan akhir per bulannya tak ada yang sama. Untuk tukin pegawai Setneg tertuang dalam Perpres Nomor 67 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet.

Jika melihat besaran gaji Esha sesuai golongannya, Esha seharusnya mendapat gaji pokok sekitar Rp 3.044.300 - Rp 5.900.000, Kawula Muda.

Sedangkan, untuk jabatan tertinggi sekelas eselon I, tukin yang diperoleh sebesar Rp 36,7 juta per bulan. Artinya, kalau ditambah dengan gaji pokok tertinggi Rp 5,9 juta, maka pejabat Eselon I Setneg memperoleh take home pay (THP) sekitar Rp 42 juta.

Hal ini jelas tidak sebanding dengan harta kekayaan serta rumah yang kerap dipamerkan oleh istri Esha di media sosial, Kawula Muda.

Apa Saja Harta Elsha yang Dipamerkan Istrinya?

Beberapa harta kekayaan yang kerap di-flexing oleh istri Esha di sosial media (TWITTER)

Tidak hanya membagikan setruk pembelian mobil yang menurut istri Esha tidak disengaja, melansir akun Instagram istri Esha yang kini sudah dihapus tersebut, istri Esha juga kerap pamer mobil mewah, rumah mewah, dan tas mewah. 

Tidak hanya itu, ia juga memamerkan logam mulia seberat 500 gram atau setengah kilogram yang merupakan hadiah ulang tahun pernikahan.

Istri Esha diketahui kerap membagikan barang-barang mewah lainnya, seperti buket bunga berisikan uang, hadiah mobil untuk ulang tahun pernikahan, hingga gelang perak yang banyak.

Sebelumnya, KPK diketahui meminta bantuan warganet untuk memviralkan harta pejabat yang dinilai tidak wajar.

Berita Lainnya