Kampus di China Perpanjang Libur agar Mahasiswa Bisa Temukan Cinta

Ini kampus-kampus di Indonesia ga mau ikutan?

Ilustrasi pasangan kampus (UNSPLASH/JOANNA NIX WALKUP)
Mon, 03 Apr 2023


Sebuah kampus di China, Sichuan Southwest Vocational College of Civil Aviation, telah memutuskan untuk memperpanjang libur selama satu minggu. Mereka menyebut keputusan tersebut dilakukan agar para mahasiswa dapat mencari cinta.

“Pemberitahuan liburan tentang ‘Floating Spring’, orang-orang diimbau untuk meninggalkan kelas, meninggalkan kampus, menikmati alam, dan merasakan keindahan musim semi dan cinta,” tulis pengumuman kampus tersebut seperti dikutip dari Fox News, Senin (03/04/2023). 

Ilustrasi mahasiswa universitas di China (UNSPLASH/AKSON)

 

Walau begitu, menurut kampus tersebut, liburan musim semi tidak akan mempersingkat waktu kelas siswa. Mahasiswa tetap akan diminta untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah selama liburan mereka.

Liu Ping, wakil dekan perguruan tinggi tersebut mengatakan bahwa liburan harus dianggap sebagai cara bagi siswa untuk mempraktikkan kombinasi hidup dan belajar.

Selain kampus tersebut, beberapa universitas lainnya di China juga mengambil langkah serupa. Salah satunya Universitas Xiamen yang memberikan libur seminggu penuh kepada para mahasiswanya. 

Adapun keputusan ini diambil karena China mengalami penurunan tingkat kelahiran yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Angka kelahiran China memang telah menurun secara substansial sejak 2016. Tahun lalu, jumlah kematian untuk pertama kalinya dalam lebih dari enam dekade melampaui jumlah kelahiran, yang menyebabkan tingkat pertumbuhan populasi di negeri panda tersebut menjadi negatif.

Data pemerintah sebelumnya juga telah menandai krisis demografi dari negara tersebut. Mengutip BBC, hasil dari sensus sekali dalam satu dekade yang diumumkan pada 2021 menunjukkan populasi China tumbuh paling lambat dalam beberapa dekade. 

Para ahli pun mengkhawatirkan bahwa penurunan tingkat kelahiran yang terus menerus dapat berdampak negatif pada ekonomi dan masyarakat China.

Di sisi lain, partai komunis China yang berkuasa sangat sadar akan dampak penurunan demografi masyarakat terhadap prospek ekonominya. Karena itu, pemerintah terus meminta pemerintah daerah untuk mengadopsi kebijakan mendorong kaum muda untuk memiliki lebih banyak anak, yang mengarah ke berbagai manfaat bagi keluarga muda.

Selain itu, terdapat pula beberapa penawaran menarik seperti cuti hamil yang diperpanjang, subsidi keuangan, pemotongan pajak, atau pelonggaran pembatasan untuk memperoleh properti. Sekarang tampaknya perhatian telah bergeser ke pendidikan. Pekan lalu, kota Weifang di China bahkan mengumumkan akan menawarkan pembebasan biaya sekolah menengah untuk anak ketiga sebuah keluarga. 

Berita Lainnya