Kualitas Udara di Jakarta jadi yang Terburuk Ketiga di Dunia

Kawula Muda, tetap minum air putih yang banyak!

Kualitas udara Jakarta jadi yang terburuk ketiga di dunia (PRAMBORS/Fajrina Nadya)
Wed, 07 Jun 2023

Kawula Muda, seperti yang dikutip Kata Data melalui IQAir, kualitas udara di Jakarta menjadi yang terburuk ketiga di dunia pada Selasa, (06/06/2023). 

Indeks kualitas udara di Jakarta sendiri menyentuh angka 152, dengan polutan utamanya yakni PM 2,5 dan nilai konsentrasi 57 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).

Seharusnya, menurut WHO, standar kualitas udara ideal memiliki bobot konsentrasi PM 2,5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik, Kawula Muda.

Ilustrasi udara di Ancol di pagi hari, mendung akibat polusi. Jakarta duduki posisi ke-3 kualitas udara terburuk di dunia (PRAMBORS/Fajrina Nadya)

Menempati posisi ketiga, simak urutan 10 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada 6 Juni 2023 pukul 09.40 WIB:

1. Johannesburg, Afrika Selatan: 166 skor AQI

2. Doha, Qatar: 153 skor AQI

3. Jakarta, Indonesia: 152 skor AQI

4. Dhaka, Bangladesh: 139 skor AQI

5. Kathmandu, Nepal: 125 skor AQI

6. New York, Amerika Serikat: 109 skor AQI

7. Santiago, Cile: 107 skor AQI

8. Milan, Italia: 103 skor AQI

9. Toronto, Kanada: 103 skor AQI

10. Riyadh, Arab Saudi: 102 skor AQI

Cara Menghindari Dampak Udara Kotor bagi Kesehatan Tubuh

Melansir Halodoc, kualitas udara yang buruk bisa berdampak besar bagi kesehatan tubuh, loh.

Beberapa dampak buruk kualitas udara bagi kesehatan antara lain, masalah sistem pernapasan, gangguan kardiovaskular (pembuluh darah dan jantung), gangguan kehamilan dan janin, memicu penyakit neurodegenerative atau gangguan saraf pada fungsi otak, hingga kanker.

Tidak hanya itu, kondisi udara yang buruk di Jakarta akhir-akhir ini bahkan sudah berdampak pada kesehatan masyarakat, terutama anak-anak.

Kawula Muda, ada beberapa hal yang bisa lo lakukan untuk menyikapi kualitas udara yang buruk di Jakarta. Lo bisa menggunakan masker apabila sedang di luar ruangan, menyalakan penyaring udara atau air purifier, menutup jendela, dan menghindari aktivitas di luar ruangan.

Efek Udara Buruk Bagi Anak-Anak, Risiko Kanker Mengintai

Melansir Kompas, Rabu (07/06/2023), kualitas udara di Jakarta yang buruk akhir-akhir ini dirasakan betul oleh salah satu orang tua, Wilsa Situmorang.

Wilsa mengatakan, jika putrinya yang baru berusia 14 bulan terkena penyakit batuk dan pilek, bahkan mengalami gejala sesak napas, Kawula Muda.

Tidak hanya itu, seorang warga Bekasi, Yuni, mengaku jika kedua cucunya mengalami batuk pilek yang tidak kunjung sembuh selama sebulan terakhir.

Dokter Spesialis Anak, dr. Satrio Bhuwono Prakoso M.Ked (Ped) Sp.A memaparkan jika kualitas udara buruk membuat anak rawan terkena infeksi saluran napas atas, termasuk batuk pilek yang diikuti demam.

Anak-anak juga bisa mengalami pembesaran amandel, bronchopneumonia atau infeksi paru, dan asma.

Gangguan ini, kata dia, terjadi akibat polutan udara yang terhirup masuk ke saluran pernapasan anak. Di antaranya polutan PM 2.5 atau polutan yang berukuran 2,5 mikrometer. 

"Enggak hanya PM 2.5, polutan udara lain, termasuk PM 10, N02, dan S02 juga bisa meningkatkan mediator radang, menurunkan respons imun, sehingga virus dan bakteri lebih mudah menginfeksi saluran napas serta menimbulkan peradangan," terang dr. Satrio.

Dokter spesialis paru Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K) juga menjelaskan, jika seseorang terus menghirup partikel PM 2.5 dalam jumlah banyak, seseorang bisa mengalami peradangan kronik pada sistem vaskular (pembuluh darah) tubuh. 

"Bisa meningkatkan risiko penyakit jantung sampai stroke, karena polutan yang ukurannya sangat halus itu masuk dalam darah, terdistribusi di tubuh, dan berisiko meningkatkan penyempitan pembuluh darah pada jantung.” 

PM 2.5  diketahui juga bersifat karsinogen atau dapat memicu kanker. Agus menerangkan, dalam PM 2.5 ada partikel yang menyebabkan terjadinya kanker.

Mengkhawatirkannya, empat persen dari 300 penderita kanker di Rumah Sakit Persahabatan dan Rumah Sakit Kanker Dharmais pada tahun 2013 disebabkan oleh polutan, Kawula Muda.

Pastikan untuk tetap mengonsumsi air mineral yang banyak, asupan bergizi, dan juga meminum vitamin sebagai booster ya, Kawula Muda!

Berita Lainnya