Polisi Usul Jam Kerja Lebih Siang untuk Antisipasi Kemacetan di Jakarta

Kawula Muda pada setuju ga kalo jam masuk kerja diubah jadi siang?

aksi.id
Fri, 05 Aug 2022


Kemacetan di Jakarta merupakan sesuatu yang selalu terjadi setiap hari. Kemacetan yang disebabkan mobilitas masyarakat yang hendak bekerja atau sepulangnya seringkali menambah durasi kemacetan.

Hal tersebut tampaknya disadari banyak orang, tak terkecuali pihak kepolisian. Baru-baru ini Polda Metro Jaya dikabarkan tengah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengeksekusi rencana pemberlakuan jam kerja siang akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Nurjaman selaku wakil ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta mengaku baru saja melakukan pertemuan dengan Dirlantas untuk membicarakan penguraian kemacetan.

"Kemarin tanggal 1 Agustus diundang Dirlantas untuk membicarakan di Polda Metro, hadir perwakilan Kementerian Tenaga Kerja, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Dalam Negeri, Pemda DKI, dan Apindo. Diajak bicara gimana mengurai kemacetan di DKI yang selama ini nggak terkendali walau ganjil genap dijalankan. Ada wacana mengubah jam kerja," Nurjaman, Kamis (4/8/22).

Ilustrasi macet (UNSPLASH)

Namun, kebijakan yang masih dalam tahap diskusi ini menemui sejumlah permasalahan, seperti misalnya dukungan transportasi yang kurang memadai. Jika kebijakan ini diterapkan, pemerintah wajib menambah armada di jam-jam malam, serta penambahan jam operasional transportasi.

"Kalau ditarik ke jam 12 masuk pertama, itu jam berapa balik ke sananya, jam 8, apa siap Pemda menyiapkan transportasi dari awal sampai akhir, butuh dipikirkan," kata Nurjaman.

Selain itu, dari sisi pelaku usaha, akan ada perubahan produktivitas, di mana biasanya jam-jam malam seharusnya menjadi waktu untuk istirahat, sehingga akan berdampak pada produktivitas perusahaan.

"Produktivitas berkurang, kedua tingkat kesehatan karyawan, ketiga gimana keamanan karyawan, gimana kenyamanan karyawan, itu perlu dipertimbangkan," katanya.

Berita Lainnya