Pray For Bali, Sejumlah Wilayah Hancur Diterjang Banjir dan Longsor

Kawula Muda, tetap hati-hati di jalan, yaa!

Ilustrasi banjir Bali (BALI POST)
Wed, 19 Oct 2022


Cuaca ekstrem dan hujan lebat sedang melanda beberapa kota di Bali, seperti Kabupaten Jembrana, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Bangli.

Akibatnya, daerah-daerah tersebut banjir dan tanah longsor pada 16 hingga 17 Oktober 2022.

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan jalanan di raya Ubud. Dalam video, longsor sudah menyebar di jalan raya yang membuat mobil tidak bisa bergerak sama sekali.

Ilustrasi tanah longsor Bali (BISNIS)

Melansir dari CNN Indonesia, ada 6 korban jiwa yang tercatat tiga orang di Kabupaten Karangasem, satu orang di Kabupaten Bangli, satu orang di Kabupaten Tabanan, dan satu orang di Kabupaten Jembrana.

Korban yang berasal dari Kabupaten Bangli meninggal dunia setelah terseret arus banjir. Berdasarkan hasil penyidik, korban mengendarai sepeda motor dan terseret arus banjir yang berasal dari luapan saluran air.

Banjir yang melanda Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli terjadi setelah hujan deras sekitar pukul 13.20 WITA. Kondisi curah hujan yang tinggi juga membuat longsor yang terjadi di Kecamatan Susut.

Kondisi curah hujan yang tinggi

Dilansir dari CNN Indonesia, Direktur Eksekutif Walhi Bali, Made Krisna Dinata, bahwa banjir dan longsor memang tidak bisa dipungkiri saat curah hujan tinggi.

Selain itu, berdasarkan laman Setgab.go.id, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa potensi cuaca ekstrem masih terjadi sepekan ke depan.

BMKG memprediksikan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 15 hingga 21 Oktober terjadi di 24 provinsi, yaitu seluruh provinsi di Pulau Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara, kemudian Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin mengatakan, akses lalu lintas berupa jalan dan jembatan di wilayah Mendoyo, Jembrana, dalam proses pemulihan, seperti yang tertera di laman Kompas.

Di sisi lain, Rentin juga menjelaskan bahwa bencana di Jembrana hari ini fokus pada pemantapan manajemen posko, terutama pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, pengungsian, pembersihan rumah penduduk yang terdampak, dan pembersihan material di bawah jembatan.

Berita Lainnya