Rahasia Kenapa Biksu Kuat Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur untuk Ritual Thudong

Keren banget ya para biksu ini, Kawula Muda!

Rahasia biksu kuat jalankan ritual thudong atau jalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur (KEMENAG)
Fri, 19 May 2023

Para biksu diketahui menjalankan ritual Thudong pada 23 Maret 2023 dari Nakhon Si Thammarat, Thailand, melewati Malaysia, Singapura, dan tiba di Batam pada 8 Mei 2023 lalu dengan tujuan akhir di Candi Borobudur. Ritual yang berupa perjalanan ribuan kilometer dengan berjalan kaki sebagai perjalanan spiritual ini menarik banyak perhatian.

Tidak jarang, banyak warganet yang penasaran, apa rahasia para biksu kuat berjalan kaki lintas negara? Pasalnya, para biksu hanya akan menumpang pesawat atau kapal saat melakukan perjalanan lintas negara dan kembali melanjutkan ritual Thudong dengan berjalan kaki.

Ketua Thudong Internasional Welly Widadi mengatakan, 32 biksu yang melakukan ritual Thduong tersebut sanggup berjalan kaki lintas negara karena mereka sudah melakukan persiapan secara fisik, Kawula Muda.

Rahasia biksu kuat jalankan ritual thudong atau jalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur (ANTARA FOTO)

"Karena mereka sudah terbiasa meditasi. Persiapan mereka seperti itu," ujar Welly melansir Kompas, Jumat (19/05/2023).

Lebih lanjut, meditasi yang dijadikan sebagai persiapan Thuduong adalah melakukan meditasi dan mengendalikan diri, seperti rasa lapar, rasa makanan, dan amarah.

Tidak hanya itu, para biksu juga disebut siap secara mental, sebab para biksu harus berjalan kaki melewati medan, cuaca, dan kondisi lingkungan yang bisa berubah sewaktu-waktu.

Ditambah lagi, ritual Thudong yang dilakukan dimulai saat gelombang panas melanda Thailand, Kawula Muda.

"Rintangan seperti alam. Kita tahu bahwa di tahun ini terjadi pemanasan global di mana daerah Thailand itu (suhu) mencapai angka 41 derajat (Celsius)," lanjut Welly.

Salah satu yang menjadi kekuatan para biksu untuk menjalani ritual Thudong adalah gaya hidup para biksu yang sudah terbentuk sejak awal, yakni perasaan ‘cukup’.

Para biksu diketahui mengurangi segala sesuatu yang sifatnya ‘kedagingan’. Para biksu menjaga asupan mereka dengan tidak memakan makanan yang mengandung gula, minyak, madu, bahkan susu.

Tak hanya itu, mereka juga mengambil barang yang didermakan berdasarkan kebutuhan mereka. Biksu hanya mengambil barang kebutuhan yang dianggap perlu, seperti odol dan pasta gigi. Para biksu juga hanya menggunakan 2 jubah setiap hari, menyimpan satu mangkok sebagai alat makan.

Selain itu, Richard Pekasa selaku pengurus Vihara Dewi Welas Asih, Cirebon menyampaikan, 32 biksu yang jalan kaki dari Thailand menuju Indonesia merupakan biksu hutan, yakni para biksu yang tinggal di pinggir hutan yang masih dapat terhubung dengan kota atau desa. 

"Supaya masih bisa pindapata atau mengambil makanan atau minuman yang didermakan umat atau masyarakat dari (tempat tinggal) hutan kemudian ke hutan lagi," jelasnya.

Ternyata, rahasia kekuatan para biksu ada di dalam diri mereka, yaitu perasaan ‘cukup’ ya, Kawula Muda!

Berita Lainnya