Mantul!
Polisi Rukun Warga (RW) disebut akan menjadi program nasional. Hal ini untuk mengantisipasi kejahatan di lingkup RW, Kawula Muda!
Hal ini telah diumumkan oleh Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Komisaris Jenderal Fadil Imran pada Senin (15/05/20230) lalu. Diharapkan, skema polisi RW yang diterapkan pada tiap rukun warga, dapat membantu permasalahan di lingkungan tersebut.
"Tugas Polisi RW menyelesaikan permasalahan Kamtibmas yang bisa menimbulkan kejahatan, tentunya bersama elemen masyarakat. Kemudian menganalisa bersama masyarakat tentang potensi yang dapat mengganggu Kamtibmas, mulai dari geografis, demografi, dan lainnya," kata Fadil dalam keterangan resminya seperti dikutip dari Tempo.
Dengan pembentukan polisi RW, diharapkan aparat kepolisian dapat semakin mencegah tindak kejahatan dari lingkup yang kecil, yakni RW. Kemudian, apabila kejahatan benar-benar terjadi, maka hal tersebut dapat diselesaikan dengan cepat.
Fadil turut menjelaskan polisi RW akan bekerja sama dengan pemerintah RW setempat. Hal itu agar security assessment dapat berlangsung secara maksimal.
“Tentu setiap persoalan diidentifikasi, lalu kemudian dilakukan respons bagaimana masalah tersebut bisa selesai atau problem solving. Bukan yang berat-berat, tapi yang kecil-kecil saja, masalah kamtibmas yang kecil,” tambahnya.
Selain itu, polisi RW juga diharapkan dapat turut menelusuri dan membantu kasus bayi stunting hingga membantu pemberdayaan ekonomi warga.
Skema ini pun telah diluncurkan di wilayah Jawa Barat loh, Kawula Muda! Setidaknya, terdapat 32 ribu personel polisi yang menjaga lebih dari 70 RW di provinsi tersebut. Hal ini turut diapresiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Selain Jawa Barat, wilayah Nganjuk, Jawa Timur, juga sudah meluncurkan program Polisi RW. Hal itu diresmikan secara langsung oleh Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad.
“Goal-nya adalah semakin meningkatkan ‘trust’ (kepercayaan masyarakat) kepada organisasi Polri,” tuturnya pada Rabu (17/05/2023) seperti dikutip dari laman resmi Polri.