Riset: Gen Z Rela Gaji Kecil Asal Bisa WFH dan Sehat Mental

Mental health is #1

Ilustrasi Gen Z (UNSLASH/muhammad raufan yusup)
Thu, 26 Oct 2023


Generasi kelahiran 1997-2012 atau yang dikenal dengan sebutan Gen Z tak habis jadi perhatian berbagai lapisan masyarakat. Kini, beredar riset yang menyebutkan bahwa Gen Z rela mendapatkan gaji kecil asalkan bisa sehat mental dan bekerja dari rumah atau WFH.

Dalam riset “Work Relationship Index” yang dikemukakan oleh tim Hawlett-Packard (HP) yang juga dipublikasi dalam situs resminya, HP menjalani riset pekerja dari 12 negara termasuk Indonesia.

Riset ini melibatkan lebih dari 15 ribu responden yang dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2023.

"Alasan riset ini diinisiasi adalah karena cara kerja kita sudah berubah pasca-pandemi dengan adanya kerja hybrid, bahkan kerja di mana saja (WFA), sehingga ekspektasi dan hubungan kita dengan pekerjaan kita juga berubah," kata Country Manager HP New Zealand Oliver Hill.

Riset tersebut menunjukkan, sebanyak 93 persen Gen Z dengan mudah menerima gaji kecil asalkan mereka bisa memiliki hubungan kerja yang baik. Angka ini diikuti oleh generasi Millennial sebanyak 89% yang juga menyatakan demikian.

Riset "Work Relationship Index": Gen Z memilih gaji kecil demi kesehatan mental dalam kerja

 

Persentasenya adalah sebagai berikut:

16 persen Gen Z rela gajinya dipotong bila mereka bisa memilih tempat kerja sendiri atau dengan sistem WFH dan WFA. Sedangkan 18 persen Gen Z ingin bisa memilih jadwal kerja mereka sendiri dan 15 persen Gen Z ingin bekerja di suatu tempat dengan sekumpulan orang yang memiliki hubungan dekat meski harus mempertaruhkan gaji mereka.

Hal ini juga sebanding dengan riset “Work Relationship Index” yang menyebutkan hanya 38 persen pekerja di Indonesia yang memiliki hubungan baik dengan rekan kerja dan kantor mereka.

Dalam risetnya, HP juga mengatakan bahwa hubungan yang tidak sehat dengan pekerjaan bisa berdampak buruk bagi pekerja itu sendiri. Pekerja bisa berjuang dengan sulit demi kesehatan mental mereka sendiri yang mana berpengaruh kepada kesehatan fisik.

Kesehatan mental pekerja dalam riset "Work Relationship Index" (HP)

  

Sebanyak 62 persen pekerja yang tidak memiliki hubungan baik dengan pekerjaannya bisa terkena penyakit dari makan makanan yang tidak sehat, kurang berolahraga, susah tidur sampai naiknya berat badan.

Sedangkan untuk kesehatan mental, 55 persen pekerja mengalami masalah dengan kesehatan mentalnya, merasa harga diri menurun, kehilangan jati diri, merasa gagal sampai merasa terisolasi.

Di Indonesia sendiri, sebanyak 38 persen pekerja memiliki hubungan yang sehat dengan pekerjaannya. Dari jumlah ini, 77 persen responden asal Tanah Air mengaku sedang mempertimbangkan untuk resign alias keluar dari kantornya.

Berita Lainnya