SD Negeri di Solo Hanya memiliki 1 Siswa, Akibat PPDB Zonasi?

Apa Penyebabnya? simak penjelasannya

SD Negeri Temenggungan No. 28 (KOMPAS.COM/labib zamani)
Tue, 18 Jul 2023

Sekolah Dasar (SD) Negeri Tumenggungan No. 28, hanya menerima satu siswa baru saja di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023.

Dilansir dari Kompas.com, SD Negeri Tumenggungan No. 28 yang berada di Jalan Ronggowarsito, No 243 Timuran, Banjarsari, Pusat Kota Solo, Jawa tengah ini menerima dua siswa baru dengan rincian, satu siswa melalui jalur offline dan satu siswa melalui jalur PPDB zonasi.

Namun, Siswa yang masuk melalui jalur zonasi telah mengundurkan diri, yang membuat SD tersebut hanya memiliki satu siswa dari jalur offline.

SD Negeri Temenggungan No. 28 (REJOGJA.REPUBLIKA.CO.ID)

 

Lelly Maria selaku Kepala SD Negeri Tumenggungan No. 28 mengatakan, “Untuk anak akhirnya kami satu (siswa). Karena yang zonasi mungkin karena banyaknya pemberitaan akhirnya malah mundur. Jadi kami hanya (menerima) satu siswa untuk yang offline.

Lelly juga menambahkan, penyebab dari berkurangnya siswa baru yang mendaftar ke SD Negeri Tumenggungan No. 28 itu terjadi karena jarak perkampungan yang jauh dari sekolah dan jumlah anak usia kelas satu yang berkurang.

“Jauh dari perkampungan penjenengan (kalian) sudah melihat sendiri. Monggo bisa melihat lingkungan sekitar kondisinya seperti apa. Jadi utamanya adalah kondisi lingkungan perkampungan hanya sedikit. Jumlah anak yang masuk kelas satu di perkampungan tersebut juga hanya sedikit," lanjut Lelly.

Walaupun SD Negeri Temanggungan No. 28 hanya menerima satu siswa, pihak sekolah masih tetap memberikan hak siswa baru tersebut untuk berkegiatan belajar dan mengajar layaknya siswa lainnya.

Lelly kembali menambahkan, “Iya, tetap akan kita layani dengan proses belajar dan mengajar yang sama.”

Lelly mengatakan bahwa, jumlah keseluruhan para siswa dari kelas 1 hingga 6 di SD Negeri Tumenggungan No. 28 adalah sebanyak 55 orang. Selain itu pihaknya akan melakukan kolaborasi pembelajaran. Hal tersebut, dilakukan untuk mengantisipasi siswa kelas 1 itu tidak merasa sendirian dalam belajarnya.

“Kan kurikulum merdeka ada fase A, fase B. Nanti pandai-pandainya guru kelas satu akan berkolaborasi dengan guru kelas 2 supaya anak tidak terlalu merasa sendirian,” lanjut Lelly.

Selain di SD Negeri Tumenggungan No. 28, ada pula SMP Tenggilis Jaya Surabaya yang hanya mendapatkan dua orang siswa baru saat mendaftar, namun satu siswa tersebut memilih untuk tidak melanjutkan sekolahnya dan satunya tidak hadir karena sakit saat MPLS di hari kedua, Selasa (18/07/2023).

Ada juga, dari SD Negeri 1 Setono yang berada di Ponorogo, Jawa Timur, yang nyaris tidak memiliki peserta didik baru. Diketahui, SD tersebut hanya memiliki satu orang siswa yang diberikan fasilitas seragam gratis dan uang tabungan dari pihak sekolah.

Berita Lainnya