Waspada! Norovirus Sudah Ada di Indonesia, Kenali Gejalanya

Hai Kawula Muda, mau tetap sehat? Jaga kebersihan!

Ilustrasi orang mual ingin muntah. (FREEPIK)
Wed, 21 Oct 2020

Belum kelar berjuang melawan virus corona, masyarakat dunia kini mulai menghadapi munculnya wabah baru, norovirus.

Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, norovirus adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan orang yang terinfeksi akan mengalami muntah dan diare serta dapat menyerang segala usia.

Seperti diberitakan sebelumnya pada Senin (12/10/2020), lebih dari 70 mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, Provinsi Shanxi, China Utara, bertumbangan mengalami diare dan muntah-muntah. Berdasarkan hasil analisis sampel pada 28 mahasiswa, ditemukan 11 kasus positif terinfeksi norovirus.

Mengutip dari Kompas.com, selain di China, norovirus ternyata juga sudah ada di Indonesia. Hal itu tercatat dalam jurnal PubMed yang ditulis oleh sejumlah peneliti di antaranya dari Indonesia pada 2019.

Dilaporkan dalam studi yang dilakukan pada sejumlah anak berusia kurang dari 5 tahun yang dirawat akibat diare akut di rumah sakit Surabaya, menunjukkan infeksi Genogroup Norovirus (GI dan II).

Virus tersebut terindentifikasi pada feses (tinja) 31 pasien anak berusia 1-60 bulan yang dirawat di rumah sakit dengan diare akut pada April 2012 hingga Maret 2013.

Gejala norovirus

Menurut CDC Amerika Serikat, infeksi norovirus menyebabkan radang lambung atau usus yang disebut gastroenteritis akut.

Orang yang terinfeksi akan mengalami gejala hanya dalam waktu 12 hingga 48 jam setelah terpapar virus. Umumnya, orang yang terinfeksi virus ini bisa membaik dalam satu hingga tiga hari.

Ilustrasi orang diare. (FREEPIK)

 

Gejala umum saat terinfeksi norovirus antara lain adalah diare, muntah, mual, sakit perut, demam, sakit kepala, dan pegal-pegal. Kondisi muntah dan diare yang parah bisa menyebabkan dehidrasi karena banyaknya cairan yang keluar.

Saat penderita mengalami dehidrasi, itu bisa memicu penyakit serius. Kondisi ini banyak dialami oleh anak kecil, orang tua, dan orang dengan kondisi penyakit lain.

Selain itu, saat dehidrasi terjadi, penderita juga akan sedikit buang air kecil, mengalami kering mulut dan tenggorokan, pusing saat berdiri, dan pada anak-anak mereka akan menangis namun dengan sedikit atau bahkan tanpa mengeluarkan air mata.

Penanganan dan pencegahan

Guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RS Cipto Mangunkusumo, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD(K) MMB FINASIM FACP mengatakan, penanganan infeksi norovirus adalah dengan memberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit. Selain itu juga penting untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat muntah dan diare.

Karena kondisi perut dan pencernaan yang terganggu, pasien yang terinfeksi norovirus juga harus mengganti makanan dengan yang lebih lunak, seperti bubur dan menghindari makanan pedas dan berlemak.

Untuk mencegah terinfeksi norovirus, Prof Ari menyebutkan ada cara yang bisa kita lakukan, yaitu memastikan kualitas dan kebersihan makanan, baik yang disediakan oleh restoran, kantin atau pun di rumah.

Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk harus selalu rajin menjaga kebersihan seperti mencuci tangan memakai sabun sebelum melakukan aktivitas apa pun, termasuk makan.

Berita Lainnya