Klub Sepakbola Asal Afrika Selatan Dihukum Seumur Hidup karena Menang 59-1

Hai Kawula Muda! Pada pertandingan ini terdapat 41 gol bunuh diri lho

Ilustrasi sepak bola (Freepik)
Thu, 09 Jun 2022


Sebuah pertandingan sepak bola yang unik terjadi di Afrika Selatan. Perebutan tiket promosi ABC Motsepe League (divisi kedua Liga Afrika Selatan) diwarnai match-fixing atau pengaturan skor.

Match-fixing yang dilakukan dua klub, yakni Matiyasi FC dan Nsami Mighty Birds jelas kentara, bahkan orang awam pun akan tahu bahwa pertandingan tersebut jelas mengada-ada.

Pada pertandingan tersebut, tercatat 60 gol dalam dua kali 45 menit. Tak tanggung-tanggung, Nsami Mighty Birds sendiri mencatat 41 gol, tetapi gol yang dicatat justru masuk ke gawangnya sendiri.

Matiyasi FC dan Nsami Mighty Birds melakukan pertandingan penentuan. Matiyasi FC sejatinya mustahil untuk bisa promosi ke ABC Motsepe League. Pasalnya Matiyasi FC harus mencetak paling sedikit 18 gol untuk bisa promosi.

Pada umumnya, sebuah klub sepak bola dirasa jarang bisa mencetak gol di atas empat pada satu pertandingan. Kemenangan-kemenangan besar tentu akan menarik perhatian publik. Wajar bila kemenangan 59-1 Matiyasi FC atas Nsami Mighty Birds dianggap tidak masuk akal.

Tak heran apabila otoritas pengawas sepak bola Afrika Selatan langsung turun tangan untuk menyelidiki laga tersebut.

Ilustrasi pengaturan skor (Pandit Football)

Seperti yang telah diperkirakan, bahwa ada pengaturan skor dalam pertandingan tersebut. Alhasil, dua klub yang terlibat dalam pertandingan tersebut mendapat hukuman tak boleh berkompetisi seumur hidup.

Mirisnya lagi, pengaturan skor tidak hanya terjadi di pertandingan Matiyasi FC melawan Nsami Mighty Birds.

Shivulani Dangerous Tigers, yang memiliki poin sama seperti Matiyasi FC, tetapi unggul selisih gol, mengakhiri pertandingan dengan skor yang bikin orang mengernyitkan dahi, skor 33-1 dimenangkan Shivulani Dangerous Tiger atas Kotoko Happy Boys. Tujuh dari 33 gol tersebut nyatanya lahir dari gol bunuh diri pemain Kotoko.

Praktis Shivulani dan Kotoko dihukum seperti yang dialami Matiyasi FC dan Nsami, hukuman tak boleh berkompetisi seumur hidup jelas hukuman yang setimpal.

Berita Lainnya