Film "Tanah Air Kedua" Angkat Kisah Yang Chil Sung, Siapa Dia?

Oppa Garut...

Profil dan kisah Yang Chil Sung, orang Korea yang membela Indonesia (DETIK)
Thu, 31 Aug 2023

Kabar film berjudul Tanah Air Kedua yang dibintangi oleh Maudy Ayunda dan Kim Bum ramai dibicarakan. Disebutkan, film ini mengangkat cerita perjuangan pemuda Korea yang membela masyarakat Indonesia di Garut selama perang Dunia II.

Film yang direncanakan oleh Pemerintah Kabupaten Garut tersebut akan mengangkat kisah dari Yang Chil Sung, atau Yang Chil Seong alias Komarudin ke layar lebar.

Warganet pun ramai mencari tahu siapa sosok tersebut. Yang Chil Sung sendiri disebut sebagai pahlawan bagi rakyat Garut pada masanya karena telah ikut membela Indonesia dan ceritanya layak dikenalkan kepada generasi masa kini.

Lantas, siapa sosok Yang Chil Sung?

Sosok Yang Chil Sung

Sosok Yang Chil Sung, orang Korea yang menjadi pahlawan di Garut dan akan diangkat menjadi film (DETIK)

Yang Chil Sung adalah seorang pemuda yang lahir di Wanjoo, Jeolla Utara, Korea Selatan pada 29 Mei 1919.

Di usia ke-23, Yang Chil Sung menjadi tentara bantuan Jepang yang disebut Gun Sok yang bertugas untuk menjaga tawanan perang pada masa Perang Dunia II.

Yang Chil Sung tiba di Indonesia pada tahun 1942 dan memiliki nama Jepang, yaitu Shichisei Yanagawa.

Adapun, Yang Chil Sung ditugaskan untuk menjaga tahanan di Bandung. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, Yang Chil Sung menjadi salah satu yang tidak dapat kembali ke negaranya.

Bersama Masharo Aoki dan Hasegawa, ketiganya memilih tetap bertahan di Indonesia dan pergi ke Kabupaten Garut untuk berjuang bersama pribumi.

Awalnya, pasukan tersebut terlibat pertempuran dengan pasukan TNI, yakni Pasukan Pangeran Papak yang dipimpin Mayor SM Kosasih di Majalaya, Jawa Barat. Mereka ditangkap dan dijadikan sebagai tawanan perang usai bentrok bersenjata pada Maret 1946 di Bandung Selatan.

Yang Chil Sung dan puluhan rekannya diperlakukan dengan baik, bahkan Mayor Kosasih dan Letnan R Djoeana Sasmita mencegah mereka ketika akan melakukan seppuku (harakiri) atau bunuh diri untuk menjaga kehormatan.

Karena perlakuan baik tersebut, Aoki menghadap dan menyatakan bahwa ia dan pasukannya ingin bergabung dengan pasukan Kosasih. Selain itu, ia juga memohon agar pasukannya tidak mendapat perlakuan diskriminatif dan meminta perlindungan dari kejaran Sekutu.

Yang Chil Sung kemudian mengubah namanya menjadi Komarudin, memutuskan untuk memeluk agama Islam, dan menikah dengan wanita asli dari Wanaraja, Garut.

Kisah Yang Chil Sung di Garut Berakhir Tragis

Makam Yang Chil Sung (TRIBUN JABAR/Firman Wijaksana)

Yang Chil Sung banyak membantu warga Indonesia dalam masa perjuangan. Salah satu yang paling terkenal adalah saat dirinya meledakkan jembatan Sungai Cinunuk pada tahun 1946 yang menyebabkan pasukan Belanda gagal masuk ke wilayah Wanaraja.

Hal tersebut membuat Yang Chil Sung menjadi buronan pasukan Belanda.

Sayangnya, pada tahun 1948 Yang Chil Sung dan kawan-kawan tertangkap dan dieksekusi mati oleh pasukan Belanda.

Mengutip Kompas, Sejarawan Jepang, Aiko Kurusawa, yang mengajar di Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan bahwa penangkapan Komarudin karena pengkhianatan yang dilakukan oleh istri seorang prajurit Indonesia. Hal tersebut dikarenakan iming-iming imbalan 1.000 gulden, ia membocorkan keberadaan Kelompok Yang Chil Sung pada pihak Belanda. 

Saat ini, nama Yang Chil Sung terukir di sebuah nisan di Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, Garut.

Sebelumnya, Pemerintah Korea Selatan sudah mengganti batu nisan Yang Chil Sung, dan dilakukan upacara pemakaman militer ala Korea Selatan, melansir laman world.kbs.co.kr.

Pemerintah Korea Selatan mengetahui salah satu warganya ada di Indonesia karena laporan dari kelompok sipil Korsel. 

Setelah dilakukan investigasi mendalam, mereka yakin bahwa Yang Chil Sung Merupakan warga Korea Selatan yang menjadi Gun Sok atau tentara bantuan Jepang namun tak bisa kembali ke negaranya. 

Kawula Muda, itulah kisah Yang Chil Sung yang ikut membela kemerdekaan Indonesia. Enggak sabar melihat filmnya, ya!

Berita Lainnya