Semarang dan Jakarta Diprediksi jadi Kota yang Paling Cepat Tenggelam

Yuk, gunakan air tanah dengan bijak, Kawula Muda!

Ilustrasi permukaan tanah yang mengalami banjir akibat penurunan daratan (UNSPLASH/JUSTIN WILKENS)
Tue, 21 Mar 2023


Sebuah penelitian menyebut kota Semarang dan Jakarta turut masuk ke daftar kota yang paling cepat tenggelam di dunia. Adapun penelitian tersebut dipublikasi oleh Geophysical Research Letters. 

Disebutkan, kota Tianjin di China menempati posisi pertama dengan penurunan tanah 5,22 cm per tahun. Kemudian, Semarang menempati posisi kedua dengan rata-rata penurunan 3,96 cm per tahunnya. 

Di posisi ketiga, ada kota Jakarta dengan penurunan angka 3,44 cm per tahun, dan kemudian Shanghai, China menempati posisi keempat dengan penurunan 2,94 cm per tahunnya. 

Alasan tenggelamnya kota-kota tersebut adalah penurunan permukaan tanah. Hal ini terutama dikarenakan penggunaan air tanah yang masif dan dihuni oleh penduduk dengan jumlah yang besar. 

Tak lupa pula, perencanaan kota yang kurang matang turut menambah risiko penurunan tanah di wilayah tersebut. 

Sebelumnya, terdapat pula studi serupa yang dirilis oleh Nature Climate Change. Para peneliti menyebut terdapat beberapa kota besar di Asia yang akan tenggelam pada 2100 mendatang.

Mereka pun menemukan bahwa kota Bangkok (Thailand), Ho Chi Minh (Vietnam), dan Yangon (Myanmar) memiliki risiko tenggelam yang sangat tinggi. 

Ibu kota Indonesia saat ini, Jakarta, juga masuk ke dalam prediksi tersebut. Setidaknya, terdapat 1,8 juta orang yang akan kehilangan rumahnya sebagai dampak tenggelamnya 17% wilayah dari kota tersebut, Kawula Muda!

Hal tersebut dikarenakan banyak penyebab. Sebut saja perubahan iklim, fluktuasi alami lautan, pemanasan global, meningkatnya suhu lautan, hingga es yang mencair sehingga tingkat lautan semakin tinggi.

Kembali menaikkan level ketinggian tanah merupakan hal yang sangat sulit. Karena itu, setidaknya, yang perlu dilakukan adalah mencegah laju penurunan tanah tersebut. Caranya yakni dengan memperbaiki tata kota serta penggunaan air tanahnya. 

Menteri PUPR imbau masyarakat berhenti pakai air tanah per 2030 untuk cegah Jakarta tenggelam (GETTY IMAGES)

 

Hal tersebut pun telah diimbau sebelumnya oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, pada Februari 2023 lalu. Ia meminta masyarakat Indonesia untuk berhenti menggunakan air tanah ketika semua proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) telah selesai dilaksanakan. 

"Kalau semua proyek SPAM ini sudah bisa kita selesaikan sesuai timeline dan supply rakyat DKI Jakarta, maka pada tahun 2030, pemerintah bisa menyampaikan kepada rakyat untuk setop pakai air tanah,” kata Basuki, melansir laman Katadata.

Berita Lainnya